Minggu, 14 Juni 2015

there is meaning in waiting







Menunggu itu ternyata tidak membosankan kok jika kita bisa mencari kebermaknaan dibalik itu semua. Seperti biasa kalau sudah bertemu dengan tokoh-tokoh daerah, suami terlihat asyik berdiskusi, tidak dengan anak-anak, Angkasa terlihat rewel, dan mau tak mau sebagai seorang ibu sekaligus istri, saya mensiasati supaya Angkssa tidak meminta pulang. Berada ditengah-tengah pemukiman padat dikota metropolitan benar-benar membuat dada sesak, gedung-gedung tinggi semakin mempersulit warga untuk menikmati udara segar. Kondisi ini memaksa  kami menyusuri jalan-jalan kecil,tapi diujung jalan terlihat banyak anak dan remaja yang terlihat senang dengan berbagai permainan,ternyata kami berada di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).

Berbagai fasilitas disediakan mulai dari musholla, ruang belajar dan ruang perpustakaan yang dilengkapi dengan wifi, toilet bagi anak-anak, toliet dewasa dan disabilitas. Angkasa terlihat senang berlari bergabung dengan anak-anak sebayanya. Hampir semua permainan dinikmatinya mulai dari ayunan, seluncuran, jungkat jangkit, bermain pasir.Sambil menyaksikan angkasa bermain bersama mahasiswa saya, Neng Sri,  mencari kursi utk istirahat melepaskan kepenatan. Posisi kursi tepat berada di samping ruangan yang dari awal selalu ramai didatangi orang silih berganti. Didepan pintu terpampang tulisan Sekretariat RW, ternyata tempat ini adalah kantor RW. Dan orang yang bergantian keluar masuk kantor adalah warga yang sedang mengurus segala keperluan administrasinya.

Hmmm, ide yang perlu diteruskan bagi Rukun Warga lainnya untuk melayani keperluan warganya dengan penuh makna. Ternyata, ada makna dibalik "MENUNGGU".












3 komentar:

  1. Waiting can be meaningful and joy. It does not always mean "boring".

    BalasHapus